Tak
perlu waktu lama, Rino akhirnya sampai di rumah bergaya Jawa kuno yang cukup
besar. Halamannya luas dengan beberapa pohon beringin. Tampaknya rumah ini
adalah rumah turun-temurun.
Tok, tok! Rino mengetuk pintu.
Tak lama pintu dibuka. Rino terkejut melihat sosok yang berada di hadapannya.
“Do..Doo..Donna?? Benarkah kamu Donna?? i..nii..ini tidak
mungkin. Hahaha..”
“Bang Rino? Bagaimana
abang bisa tahu alamat ini??”
“Apa yang telah terjadi padamu? Mana dirimu yang biasanya,
sayang? Hahaha..”
Donna berusaha untuk bersikap sewajarnya atas tertawaan Rino.
“Silakan duduk dulu, bang”
“Sejak kapan kamu begini?”
“Sejak aku memutuskan hubungan kita”
Donna berusaha untuk menjawabnya dengan tenang.
“Kau paham kan
bahwa aku butuh penjelasan yang lebih daripada itu”
Donna berusaha untuk tetap tenang, namun hatinya terasa
mulai berkecamuk.
“Kehilangan Dinda, adikku satu-satunya, telah membuatku
sadar bahwa hidup ini hanya sementara. Aku bekerja siang malam hanya untuk memenuhi
kebutuhannya dan bisa melihatnya tersenyum. Apapun akan aku lakukan, bahkan
hingga terjerumus ke dunia hitam. Semuanya demi Dinda. Karena hanya dia yang
aku punya di dunia ini”
“Dinda telah tiada? Bagaimana mungkin?”
“Selama ini aku selalu menyembunyikan apa pekerjaanku, tapi
saat ia tahu aku bekerja di pub itu
untuk memenuhi kebutuhan kami, ia langsung sangat membenciku. Sampai akhirnya
aku menemukan ia sudah tak bernyawa di kamarnya sebulan yang lalu”.
Kali ini Donna tak dapat menahan butiran air matanya lagi.
“Ia meninggalkan sepucuk surat, dan aku tersadar bahwa aku
harus kembali ke jalan yang benar, dan itu tanpamu. Kembalilah ke istrimu, Bang.
Jangan lagi duakan dia seperti ini. Aku tahu dia selalu mencintaimu. Kembalilah
padanya, dan berbahagialah”
Situasi ini benar-benar tidakk dapat dipahami Rino. Seorang
Donna, mantan pelayan pub, yang kini
telah menutup aurat.
___
Words: 271
sukaa! :)
BalasHapusMakasii, tami :D
BalasHapus#NowPlaying Everbody's Changing - Keane :p
BalasHapusNice story mbak :)
"Everybody's changing and i don't feel the same" ♫♪♪♪♫♫~~
BalasHapusHehehe.. Makasi, digen :)
huhuhuhu..... sedih daku
BalasHapusdaku juga sedih, mb :(
HapusNah loh, Rino ke rumah itu untuk apa?
BalasHapusKan gak sengaja ketemu Donna? *masih bolong dibagian ini*
Mungkin bisa ditambahi dengan sambil lalu, satu dialog juga cukuplah.
"terjerumus ke dunia hitam" dan "mantan pelayan pub"
Tadinya saat baca kalimat yang pertama, saya pikirnya udah yang macem2 nih. Tapi endingnya ada kalimat yang kedua (bisa menimbulkan polemik nih. Kan tidak semuanya hitam). Mungkin kesan hitamnya bisa ditambahi dengan kalimat lain yang lebih menegaskan kalau dia bukan pelayan pub biasa. Tapi juga turut "melayani" tamu. Rino kayaknya bukan tamu biasa, karena sempat "pacaran" dengan Donna :D
Tapi ending yang menutup aurat itu lumayan mengejutkan hehehe... pantes si Rino kaget. Cerita yang bagus, mbak :D
Jadi maksudnya, Rino ke rumah itu memang untuk bertemu Donna, mb. Rumah tua itu adalah rumah peninggalan orang tuanya Donna. Pas pintu rumah dibuka, Rino kaget karena Donna yang biasanya tampil "minim", sekarang udah berubah menjadi tertutup dan juga berhijab.
BalasHapusSetelah saya telaah lagi, sepertinya penjelasan tentang pekerjaan Donna di masa laluya memang kurang tegas tergambarkan, sehingga menjadi sedikit membingungkan. Hehehe, maklum mb, masi belajar nulis FF :D
Terima kasih apresiasinya, mb :D
menyejukkan ceritanya :)
BalasHapusAlhamdulillahh :)
HapusSalam kenal, mb :D/
Salam kenal, mb :D/
BalasHapusAlhamdulillah kalau sudah tobat.. ")
BalasHapusiya mb, alhamdulillah ya :)
BalasHapus*syahriniMode